Sabtu, 21 Januari 2012

puisi

Malam telah beranjak pergi,kini mentari  hadir menyongsong pagi,
mengambil alih mahkota kegelapan yang  telah cukup lama ber tahta
dalam ke sunyian dan ke sepian di antara  jiwa para pujangga…
Kicauan burung camar melengkapi kokoh nya keraja an pagi yang ber
senandung kan nyayian riang gembira,men coba singkir kan derita dan
luka  menyayat hati yang selalu di suguh kan malam untuk mereka yang
tengah patah hati…
Butiran embun ber tengger di atas setiap helai rumput dan dedaunan
yang menghampar bening,melengkapi kesejukan pagi…
Sejenak semua luka itu lenyap dan derita itu pun ter lupakan,ter
singkirkan oleh pesona dan keindahan yang telah menghiasi ke hadiran
pagi…
Namun kala senja mulai menghantar kan ke pergian sang mentari,ke
gundahan mulai mendera,me landa setiap jiwa mereka yang takut akan
kembali berdiri nya kerajaan malam yang begitu bengis,yang telah
mematah kan sayap sayap ke suka cita an yang pernah menghantar kan
mereka ke jurang keduka an…
Malam mengapa begitu cepat kau kembali ?
Secepat itu kah ingin kau renggut kembali  ke suka cita an yang baru
se sa’at mereka nikmati,yang baru saja di  teguk dari gelas ke
bahagia an dan belum lagi sempat puas kan dahaga mereka ?